12.30.2009

Virus pada Linux

Virus adalah hal yang sangat menjengkelkan bagi para pengguna komputer. Semakin lama virus makin canggih dalam memanfaatkan kelemahan sistem operasi serta kelengahan pengguna. Hal ini makin dirasakan oleh para pengguna sistem operasi yang memiliki sistem keamanan yang lemah. Virus pada awalnya menular melalui media disket dan atau melalui program yang bersifat dapat dieksekusi, kini telah beralih menjadi mampu menular melalui media Internet dan melalui dokumen yang sepintas lalu sepertinya tidak berbahaya. Penularannya makin cepat dan akibat kerusakannya makin besar pula.


Satu demi satu virus baru bermunculan, kemungkinan kerusakan baru yang makin parah makin nyata. Bahkan di salah satu situs Internet tersedia pula program untuk membuat virus secara online, yang dikenal Virus Generator Online (VGOL). Walau sudah begitu besar dampak yang diakibatkannya, sayangnya tetap para pengguna cenderung tetap kurang peduli baik dalam kehati-hatian penggunaan komputer dan belum belum menerapkan 'good practice' dalam memanfaatkan perangkat komputasinya. Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan ketika pengguna melakukan pemilihan sistem operasi yang jarang sekali melakukan pertimbangan akan kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan oleh virus ini.

Lantas, apakah tidak ada virus yang dibuat untuk sistem operasi yang lain? Misal linux? Jawabannya ada. virus untuk linux dibuat pertama kali pada tahun 1996 bernama Staog, yang hanya beredar secara singkat. Virus pertama yang dibuat untuk linux adalah Bliss juga pada tahun yang sama.

Selama suatu komputer memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan komputer lain – baik melalui perantara internet, jaringan komputer, media flashdisk, dan lainnya – kemungkinan untuk tersusupi virus tetap ada.

Dan dalam kenyataannya memang sudah ada beberapa virus yang hadir di Linux, walaupun boleh dibilang hampir sebagian besar virus ini dibuat hanya sebagai proof of concept saja, yaitu untuk membuktikan bahwa Linux-pun bisa terkena virus. Namun dengan sistem keamanan yang jauh lebih baik dari Windows, bisa dipastikan virus akan lebih susah untuk hidup dan berkembang biak di Linux

Presentase perkembangan virus computer yaitu:
  • Windows Family = 95%
  • Unix / Linux = 2 %
  • Mac OS = 1 %
  • OS lain (Free BSD, IBM) = 2 %
Dari Wikipedia Ensiklopedia menyebutkan beberapa virus yang menyerang sistem operasi Linux antara lain:

Virus adalah Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Berikut ini contoh-contoh dari virus di linux:
  • Alaeda – Virus.Linux.Alaeda
  • Bad Bunny – Perl.Badbunny
  • Binom – Linux/Binom
  • Bliss
  • Brundle
  • Bukowski
  • Diesel – Virus.Linux.Diesel.962
  • Kagob a – Virus.Linux.Kagob.a
  • Kagob b – Virus.Linux.Kagob.b
  • MetaPHOR (also known as Simile)
  • Nuxbee – Virus.Linux.Nuxbee.1403
  • OSF.8759
  • Podloso – Linux.Podloso
  • Rike – Virus.Linux.Rike.1627
  • RST – Virus.Linux.RST.a
  • Satyr – Virus.Linux.Satyr.a
  • Staog
  • Vit – Virus.Linux.Vit.4096
  • Winter – Virus.Linux.Winter.341
  • Winux (also known as Lindose and PEElf
  • ZipWorm – Virus.Linux.ZipWorm
  • Virus.Linux.Bi.a/Virus.Win32.Bi.a (virus multi platform Windows dan Linux)
Worm adalah jenis virus yang tidak menginfeksi program lainnya. Ia membuat copy dirinya sendiri dan menginfeksi komputer lainnya (biasanya menggunakan hubungan jaringan) tetapi tidak mengkaitkan dirinya dengan program lainnya, akan tetapi sebuah worm dapat mengubah atau merusak file dan program. Contoh dari worm yang terdapat di linux antara lain:
  • Adm – Net-Worm.Linux.Adm
  • Adore
  • Cheese – Net-Worm.Linux.Cheese
  • Devnull
  • Kork
  • Linux/Lion (Ramen)
  • Mighty – Net-Worm.Linux.Mighty
  • Millen – Linux.Millen.Worm
  • Slapper
  • SSH Bruteforce
Trojans adalah replika atau duplikat virus. Trojan dimasukan sebagai virus karena sifat program yang tidak diinginkan dan bekerja dengan sendirinya pada sebuah computer. Sifat trojan adalah mengkontrol computer secara otomatis. Misalnya computer yang dimasuki trojan email. Trojan dimasukan dalam RATS (remote access trojans) dimana sebuah computer dikontrol oleh program tertentu, bahkan beberapa trojan difungsikan membuka computer agar dapat dimasuki oleh computer dan diaccess dari jauh. Contoh dari Trojan yang terdapat di linux yaitu:
  • Kaiten – Linux.Backdoor.Kaiten trojan horse
  • Rexob – Linux.Backdoor.Rexob trojan
Dampak Virus di Linux:

Virus pada Linux tidak seheboh dan separah seperti yang ada dalam Windows. Di sistem operasi Windows, virus dapat menjangkiti, merusak, mengutak-atik bahkan merusak sistem. Tapi pada linux hanyalah sebagai penggangu yang tidak begitu meresahkan, karena jumlah virus yang berkembang tidak begiu banyak.

Di lain sisi perusahaan anti virus dan media massa cenderung membesar-besarkan masalah virus di Linux. Virus di Linux memang sudah ada sejak dahulu kala, tetapi tidak pernah menciptakan masalah yang besar. Dan ketika ada virus baru yang bekerja di Linux, para vendor perangkat anti virus selalu berlomba-lomba untuk membesar-besarkan isu ini, terlepas dari apakah virus ini berbahaya atau tidak. Itulah sebabnya terus diadakannya revisi-revisi baru dari tiap-tiap distro tiap tahunnya.

Virus sulit berkembang di Linux karena:
  1. Linux adalah sistem operasi yang didesain sejak awal untuk lingkungan multiuser. Jika dikelola dengan benar, virus bisa saja menginfeksi berkas-berkas yang dimiliki oleh seorang pengguna, tetapi akan sulit untuk menjalar ke berkas-berkas yang dimiliki oleh pengguna lain.
  2. Seorang pengguna tidak dapat memodifikasi berkas-berkas sistem. Ia dan program yang ia jalankan (termasuk virus) hanya dapat memodifikasi berkas-berkas yang ia miliki.
  3. Seorang pengguna dapat saja menginstal sebuah aplikasi pada home directory miliknya, tetapi jarang aplikasi tersebut digunakan oleh pengguna lainnya.
  4. Pada Linux, sulit untuk mengeksekusi program secara tidak sengaja. Virus-virus masa kini seringkali menyamarkan dirinya sebagai aplikasi, folder atau dokumen. Tetapi pada Linux, hal tersebut sulit dilakukan.
Cara penanganan virus di Linux:
  1. Menutup celah-celah keamanan pada Linux, misalkan pada Firewall.
  2. Dapat menggunakan antivirus yang compatible dengan distro linux tertentu. Misalkan pada Open Suse dapat di ekstrak antivirus avira. Melakukan scanning terhadap media yang rentang terhadap penyebaran virus, misalkan flashdisk dan disket.
  3. Sumber utama penyebaran virus di linux yaitu internet terutama pada attachment e-mail. Jadi waspada terhadap kiriman e-mail yang tidak dikenal, terlebih-lebih tersisip suatu file di dalamnya.
  4. Sebagian besar pengguna Linux tidak perlu lagi mengunduh (download) aplikasi secara manual. Kebanyakan distribusi sudah siap pakai untuk keperluan umum. Jika perlu menginstal aplikasi baru, hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan repository milik distro yang dipakai dan instalasi baru dilakukan setelah proses verifikasi yang berlangsung secara otomatis.

Konfigurasi WLAN (peer to peer)

Jaringan wireless ad hoc sangat cocok dilakukan pada saat saat penting untuk menghubungkan dua buah PC/Laptop atau lebih secara langsung tanpa membutuhkan peralatan tambahan seperti wireless router atau access point. Tidak hanya untuk keperluan File Sharing, bisa juga untuk share koneksi internet. Konfigurasi yang dibutuhkan tidaklah rumit. Untuk membuat jaringan wireless ad hoc, tiap wireless adapter cukup di setting menjadi Mode Ad Hoc (mode standart adalah infrastructure mode).
Yang diperlukan untuk melakukan koneksi WLAN ad hoc ini antara lain:
1. Min. 2 PC atau Laptop
2. Wireless / Wifi
3. Wireless Network Card + driver (khusus PC)

Bila PC/Laptop dan wireless telah ada, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasang Wireless Network Card pada motherboard PC. Hidupkan PC dan install driver Wireless Net Card-nya. Pada kesempatan ini, yang saya gunakan adalah jenis SMC Network.
Proses install driver

Masukkan CD driver Wireless Net Card pada disk drive dan akan tampil window autoplay seperti berikut:
  1. Pilih “Install/Remove Driver & Utility”. Tunggu beberapa saat hingga proses loading selesai.
  2. Klik next untuk melanjutkan instalasi.
  3. Bila tampil suatu warning pada saat proses instalasi, klik Continue Anyway.
  4. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai.
  5. Pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi. Lalu restart PC sesaat setelah semua proses instalasi selesai.
  6. Setelah terestart, akan tampil SMC EZ Connect yang mencari akses wireless yang dapat di jangkau. Berikut ini tampilan saat PC berhasil menangkap sinyal wireless.
Setelah semua media telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu mensetting network agar dapat di akses ad hoc secara peer to peer bahkan memiliki jangkauan yang lebih luas. Langkah-langkah penyettingan sebagai berikut:
  1. Buka control panel => Network Connection => Klik kanan pada Wireless Network Connection.
  2. Pilih tab Wireless Network. Centang radio button pada “Use Windows to configure my wireless network setting”. Klik pada Advance.
  3. Pilih “Computer to computer (ad hoc) network only” pada Network to access. Dan centang pada “Automatically connect to non-preffered network”. Lalu klik close, kemudian klik OK.
  4. Terkadang akan tampil task/info pada pojok kanan bawah, seperti gambar berikut ini.
  5. Setelah connect dengan Wireless LAN, akan diberikan IP address pada PC secara otomatis. Pada saat jumlah PC yang terhubung pada wireless semakin banyak, akan sering terjadi crash atau repair secara otomatis. Jadi tak jarang pula, IP address sering berubah.
  6. Untuk membuat profile/name pada Wireless agar dapat berkomunikasi dengan profile/name pada PC lain dengan cara klik pada menu Profile. Klik Add untuk membuat profile baru.
  7. Isi Profile Name dan Network Name (SSID). Centang pada Ad Hoc radio button. Kemudian klik OK.
  8. Klik Rescan untuk mencari sinyal wifi dan user/profile yang terhubung dengan wireless. Setelah selesai, pilih salah satu item untuk terhubung dengan item tersebut. Item yang di maksud dapat berupa wireless (Misal, SMKNPUR-Hotspot 1 / 2) ataupun dengan profile user orang lain. Lalu pilih Connect. Semua yang tersambung pada kita, akan tampil pada Available Profile(s).
  9. Pada saat terdapat orang lain yang ingin connect dengan kita, akan tampil taks/info di pojok kanan bawah. Misalkan pada gambar berikut. Berarti kita telah terkoneksi dengan user dengan profile Pratama/tkj2.
Pada saat ini, kita masih belum dapat untuk melakukan aktifitas dengan user lain walaupun telah terkoneksi, misalkan untuk sharing data ataupun berkomunikasi. Untuk melakukannya, lakukan setting terhadap PC utama sebagai media untuk melakukan komunikasi, dan selanjutnya setting pada PC lain.
Setting pada PC utama:
  1. Klik start => Control Panel => Network Connection => Klik kanan dan pilih properties pada Wireless Network Connection.
  2. Klik Add pada bagian Preffered network.
  3. Selanjutnya isilah Network Name (SSID) untuk jaringan yang akan dibuat. Jangan lupa untuk mencentang check box “This is a computer-to-computer (ad hoc) network: wireless access point are not used”. Anda juga dapat membubuhkan WEP Password agar koneksi anda aman. Klik OK dan OK lagi untuk menyimpan konfigurasi anda.
Setting pada PC lain:
  1. Setelah salah satu PC menjadi network, secara otomatis PC lain akan mendeteksinya. Langkahnya tidak begitu berbeda dengan yang pertama yaitu, klik start ? Control Panel ? Network Connection ? Klik kanan dan pilih properties pada Wireless Network Connection.
  2. Pilih network 1218, lalu klik configure. Bila tampil window baru, klik OK.
  3. Beberapa saat kemudian, network 1218 akan tampil pada Preferred network.
  4. Lakukan setting IP Address. Bila mana PC utama memiliki IP, missal 169.254.8.10, maka PC lain harus di setting se-kelas dengan PC utama, missal 169.254.8.92 dengan subnet mask 255.255.255.0. Klik OK. Pada SMC Network juga tampil IP address yang telah di setting.
  5. Lakukan ping terhadap PC utama sebagai network. Buka cmd lalu ketik ping 169.254.8.10, bila mendapatkan reply secara berkala, maka PC dapat digunakan untuk file sharing dan komunikasi.
File sharing pada ad hoc

Untuk sharing data, sama seperti sharing data pada jaringan local pada umumnya. Yang perlu dilakukan hanyalah menentukan folder, lalu sharing folder tersebut pada jaringan. Selesailah sudah.

Namun yang perlu diperhatikan yakni dialog “Allow network users to change my files”. Bila diaktifkan, maka user lain dapat mengcopy, memodifikasi, menghapus file dan sebagainya.
Tapi bila tidak diaktifkan, user hanya bisa mengcopy saja.Bila option tersebut tidak diaktifkan, dan terdapat user yang ingin memodivikasi atau menghapus file akan tampil task seperti berikut.
Atau sekedar membuat folder pun tak akan bisa.

11.03.2009

Melakukan Perbaikan Dan Setting Ulang Jaringan

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.

Kajian Materi

Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus


Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.

Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
  1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card).

    Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
  2. Kabel dan konektor.
    Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
    Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps. Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
  • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
  • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
  • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Star

Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.

Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
  1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card).
    Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
  2. Kabel dan Konektor.
    Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru). Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.

Tindakan perbaikan k0nektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
  1. Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
    Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

  2. Pemasangang Kabel pada Konektor
    Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
    Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
    1. Kabel Lurus (Straight Cable)
    Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
    2. Kabel Silang (Crossover Cable)
    Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.

  3. Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
    • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
    • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

  4. Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
    Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
    a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
    Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
    Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
    b) Pemilihan Protocol
    Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
    c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
    IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
    Kelas Alamat IP Address
    IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
    • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
    • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
    d) Pemilihan Workgroup
    Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
    Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
    Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
    1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
    2) Pengujian konektifitas jaringan
    3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
    dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
  1. Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak.
  2. Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open
  3. Pemasangan konektor tidak longgar
  4. Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG /ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG /ALL|MORE

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
  • Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_5
  • Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
  • Physical Adapter adalah 05-62-48-97-29-83
  • IP Addres adalah 10.1.1.5
  • Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Pertanyaan Terkait
  1. Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis coaxial dan UTP dalam system jaringan?
    Kelebihan Kabel Coaxial
    • Kelebihan kabel coaxial dalam sistem jaringan adalah kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut. Sehingga dapat digunakan dalam jangkauan yang lebih panjang
    • Memiliki jangkauan yang panjang mencapai 300 m dalam satu jaringan.
    Kekurangan kabel coaxial
    • Kelemahan kabel coaxial adalah signal melewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data) besar.
    Kelebihan Kabel UTP
    • Sedangkan kabel UTP keuntungannya adalah tidak terjadinya collision (tabrakan data atau tercampurnya data) tidak terjadi karena kabel data terpisah dan semua arus data ditangani oleh hub/switch.
    Kekurangan Kabel UTP
    • Kekurangan kabel UTP terjadinya interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). Dalam kabel UTP timbul interferensi listris yang terdapat pada 2 atau 4 pasang tersebut. Daya jangkau kabel UTP 100 m dalam satu sistem jaringan.

  2. Apa perbedaan pengiriman data dan penerimaan data menggunakan kabel UTP model kabel lurus (straight cable) dan kabel silang (crossover cable)?
    Pengiriman data dengan model kabel lurus adalah data dikirimkan ke hub/switch baru dari hub dikembalikan. Pengiriman data oleh network adapter akan diterima sebagai signal pengiriman data oleh hub/switch dan penerima data di network adapter dan penerimaan data oleh hub/switch.
    Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (crossover cable) dari komputer ke komputer. Pengiriman data oleh network adapter komputer 1 akan diterima sebagai sinyal penerima di network adapter komputer 2 dan penerimaan data oleh network adapter komputer 1 adalah merupakan pengiriman data oleh network adapter komputer 2.

  3. Apakah dalam setting konfigurasi computer client terdapat perbedaan? Dimana perbedaannya dan kenapa?
    Setting konfigurasi komputer client terdapat perbedaan.
    Letak perbedaannya terdapat pada pengisian computer name dan pada IP Addressnya. Jika terjadi kesamaan nama akan mempersulit kita dalam pengenalan komputer mana yang kita hubungi jika namanya sama. Jika terjadi kesamaan pada IP Address maka dapat menyebabkan terjadinya perebutan alamat yang menyebabkan keduanya sama-sama tidak dapat mengakses sistem jaringan.

Ruang Diskusi
  1. Perbedaan switch yang digunakan topologi bus dan star?
    Sepengetahuan saya topologi bus tidak memiliki sebuah switch ataupun HUB, sementara pada topologi star baru terdapat yang namanya switch atau HUB. Jadi tidak bisa dibedakan ataupun dibandingan antara keduanya. Sebab salah satu unsur pembandingnya tidak ada wujudnya.

  2. Mengapa ketentuan setiap ujung kabel coaxial harus diterminasi dengan terminator 50-ohm?
    Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar). Mengenai mengapa 50-ohm itu sudah ketentuan dari standart Internasional.

  3. Cara setting internet di topologi bus?
    Untuk setting topologi bus peralatan atau bahan yang dibutuhkan adalah:
    Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
    - Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot
    - ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.

    Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA
    a. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
    b. kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC
    c. kabel dan konektor

    Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah:
    dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
    a) Konektor BNC
    b) TerminatorBNC
    c) TBNC

    Untuk setting ke jaringan hal yang dibutuhkan adalah:
    Protokol TCP/IP
    Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI
    IP Address
    IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
    Network ID Host ID
    IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
    Domain Name System (DNS)
    Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
    IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

Membuat DNS di Suse 11.0

Untuk membuat sebuah Domain Name System (DNS) sederhana pada Suse 11.0 cukuplah mudah. Paket yang harus terinstal adalah "bind". Bind inilah yang akan berperan penting dalam pembuatan suatu DNS dalam system linux.

Langkah-langkah untuk membuat sebuah domain sederhana di Suse 11.0 sebagai berikut:

1. Instal paket bind pada yast (DVD Instalasi Open Suse 11.0 harus berada dalam DVD Drive, atau dapat menggunakan file image DVD berekstensi .iso) dengan perintah yast -i bind, dan untuk mengecek apakah telah terinstal bind lakukan check dengan perintah rpm -qa bind. Dan akan tampil versi bind yang digunakan.




2. Lakukan konfigurasi network dan firewall melalui yast.

3. Lakukan konfigurasi network selanjutnya yaitu melalui open terminal dengan perintah vi /etc/sysconfig/network/ifcfg-eth0. Yang perlu diperhatikan yaitu : IP Address, Boot Proto = static, starmode = auto, dan user control = yes.
 

4. Restart network dengan perintah /etc/init.d/network restart



5. Pindah directory var/lib/named dengan perintah cd /var/lib/named. Lakukan pengecekan terhadap directory tersebut dengan perintah ls. Lihat isi dari file localhost.zone dan 127.0.0.zone dengan perintah cat localhost.zone dan cat 127.0.0.zone

6. Copy file localhost.zone dan 127.0.0.zone ke dalam directory named.

7. Edit file example.com dengan perintah vi example.zone

8. Lakukan pula pada file 192.168.1.zone dengan perintah vi 192.168.1.zone

9. Lakukan penambahan zone yang akan kita buat yaitu mengetik format berikut:
zone “example.com” in{
type master;
file “example.zone”;
};

zone “1.168.192.in-addr.arpa” in{
type master;
file “192.168.1.zone”;
};

10. Beri tanda pagar (#) di awal format include "/etc/named.conf.include", sehingga akan menjadi # /etc/named.conf.include



11. Lakukan restart pada bind dengan perintah rcnamed restart. Dan ulangi hingga 2 kali.

12. Lakukan perintah nslookup -sil, lalu isikan nomor IP dan akan tampil reply. (Bila terhubung dengan suatu jaringan)
13. Lakukan ping dengan perintah ping www.example.com. Bila semua proses di atas benar akan di dapat reply secara berkala.



    Memodivikasi Windows XP Menggunakan NLite

    nLite, merupakan sebuah utility yang berguna bagi kita dalam memanage sebuah CD system operasi Windows XP. Utility ini cukup penting karena berguna untuk memasukkan driber yang belum ada dalam daftar list, juga bisa meremove driver Windows yang ada dalam list CD system operasi tersebut. Pada Windows XP, membengkaknya isi system operasi tersebut karena banyaknya driver yang dimasukkan sehingga banyak menyita kapasitas. Untuk membuang driver tersebut digunakan nLite yang hingga saat ini sudah mencapai versi 1.4.9.1. Fungsi nLite yang sering digunakan adalah untuk merampingkan sebuah sistem operasi agar tidak membebani sistem, seperti membuang program yang tak dibutuhkan. sebelum anda menginstallnya. nLite juga sangat bermanfaat jika anda mempunyai komputer/notebook yang menggunakan hardisk SATA namun saat menginstall Windows XP keberadaan hardisk tersebut tidak terdeteksi. Windows XP tidak memasukan driver SATA ke dalam cd Windows XP tersebut sehingga anda terpaksa memasukan sendiri ke dalam cd tersebut.


    Untuk mengedit isi CD Windows XP, tentu saja Anda harus memiliki program nLite. Selain itu juga dibutuhkan aplikasi tambahan yaitu Microsoft .Net Framework yang bisa anda dapatkan di situs Microsoft. Jika anda sudah selesai menginstall keduanya, anda harus mengcopy isi cd Windows XP tersebut ke dalam hardisk dan lebih baik gunakan folder tersendiri. Jika sudah segera jalankan program nLite tersebut.


     

    1. Jalankan nLite dan tampil window seperti berikut. Pilih bahasa (bila perlu), pilih English. Klik Next.


    2. Klik Browse untuk menunjukkan folder copyan Windows XP. Biarkan nLite mendeteksi, bila selesai klik
    Next.

    3. Pada pilihan ini langsung klik Next.


    4. Task Selection, adalah tahapan memilih apa yang hendak anda tambahkan, ada 4 pilihan opsi tersebut. Untuk memilih bisa mengklik pada pilihan button yang warna merah menjadi warna hijau.


    Task
    Keterangan
    Integrated
    Di sini anda bisa mengintegrasikan seperti service pack, update pack, dan driver, misal anda ingin mengintegrasikan service 3, anda bisa memasukan lewat area ini.
    Remove
    Adalah fasilitas ini membuang komponent Windows yang tidak berguna, dalam tutorial ini saya hanya memberikan cara integrasi driver SATA, remove komponent, Unanntended Option Tweak dan Bootable ISO.
    Setup
    Fasilitas untuk mensetup program
    Create
    Memilih bootable ISO agar bisa dibakar pada keping CD

    5. Include Driver, Remove, Setup, Create Untuk driver Anda bisa memasukkan melalui insert, Anda bisa memilih single driver atau multiple drive, jika cuma satu pilih single driver, jika lebih gunakan multiple, file yang dimasukan berupa *.inf. Misal dalam tutorial ini memasukan driver SATA sebuah notebook dengan nama file iaahci.inf dan iastor.inf, setelah masuk maka akan muncul kotak combo selanjutnya yang menanyakan Driver integrated Option, anda langsung saja pilih tex mode driver, lalu pada bagian text mode integration option anda block semua agar terpilih setelah itu OK.


     
    6. Component, pada gambar di bawah merupakan contoh pilihan membuang program mana yang tidak dikutsertakan jika nanti anda melakukan instalasi Windows XP, anda bisa membuang dengan memilih pada kategori tersebut.






    7. Unattended, ini pilihan yang bisa Anda ubah.


    Menu / Task
    Keterangan
    General
    Pilihan memasukan cd key, firewall, hibernate dan lain lain
    Network setting
    Anda bisa mengintegrasikan jaringan dari nomer IP, nama jaringan, DNS Server, gateway dan lain lain.
    Desktop Theme
    Memilih theme apa yang dipakai jika Windows terinstalasi
    Automastic Update
    Anda bisa mematikan pilihan ini agar Windows tidak melakukan update
    Display
    Menentukan ukuran layar
    Component
    Menentukan Internet Information Service
    Owner and Network ID
    Menentukan nama komputer, jaringan, organisasi, dan domain jika punya.
    Regional
    Mengatur setting dan waktu menggunakan standart negara tertentu

     
    8. Option, berisikan parameter tingkat kompresi, folder, language, dan lain lain.




    9. Tweak, adalah optimasi Windows, dari boot, trik internet dan lain lain.

    10. Spipstream, proses driver yang ditambahkan. Jika ditanya jawab Yes

    11. Created Image, bootable ISO adalah proses pembuatan file ISO sebagai nantinya hasil dari nLite ini bisa dibakar pada keping CD, anda pun juga bisa langsung bakar ke CD, namun saya sarankan menggunakan Create sehingga anda punya file imagenya. Pada tahap ini anda bisa memberikan label sesuai kemauan anda lalu klik Make ISO dan simpan di tempat yang telah anda tentukan.

    12. Tekan Finish.