5.05.2010

Modem

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.

Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer.

JENIS-JENIS MODEM
  • Modem 3GP
  • Modem GSM
  • Modem analog yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
  • Modem ADSL
    Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem.
  • Modem kabel
    Modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel
  • Modem CDMA

5.04.2010

Beberapa hambatan migrasi ke Open Source

Migrasi dari software propietary ke software open source (OS) di berbagai instansi pemerintah maupun perusahaan masih tersandung berbagai kendala.

“Dari target migrasi software pada September 2008 sampai Agustus 2009 sebanyak 486 unit personal computer (PC) di Depdiknas, baru 256 PC yang sudah bermigrasi,” kata Kepala Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekom) Depdiknas, Lilik Gani pada Seminar Nasional “Pengguna Open Source Software dan IGOS Center” di Jakarta, Rabu (22/7) seperti dilansir Antara.
Diakuinya, sulit mengubah kebiasaan pengguna komputer yang sudah terbiasa memakai sistem operasi microsoft windows ke sistem yang lain yang berbasis OS seperti linux, IGOS atau Ubuntu meski untuk mendapatkannya tak perlu membayar.

Kendala lainnya, kurangnya pemahaman mengenai open source, kesadaran tentang software legal, kompatibilitas data aplikasi, pendampingan sumber daya manusia yang terbatas, belum ada helpdesk, koordinasi antarunit yang kurang, dan distro OS yang terlalu banyak.
 
Sementara itu, pengelola IT Departemen Agama, Achmad Gufron, juga mengakui berbagai hambatan tersebut. Dari sekitar 3.000 PC di Depag, belum ada yang bermigrasi ke OS.
“Kalau sistem operasi kan Windows sudah included ketika beli PC, tapi office-nya kami menggunakan Microsoft Office yang trial, hanya beberapa yang pakai legal,” katanya. Karena itu, lanjut dia, ke depan pihaknya akan turut mensosialisasikan penggunaan OS di semua PC di Depag agar ada penghematan uang negara.

Saat ini, sudah ada infrastruktur di Depag yang telah menggunakan open source. Misalnya web server dari situs www.depag.go.id.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi PT Telkom, Indra Utoyo, mengatakan, sulit melakukan migrasi ke OS di PT Telkom berhubung banyak yang fanatik pada Microsoft. Namun, saat ini pihaknya sudah berhasil membuat 12.000 PC di perusahaan tersebut bermigrasi ke OS.
“Tapi kami tidak fanatik juga pada OS, kami hanya fanatik pada solusi. Jadi ada beberapa pertimbangan untuk memilih apakah akan menggunakan software OS atau berlisensi,” katanya.
 
Namun yang jelas, ujarnya, karena PT Telkom sudah terdaftar bahkan di New York Stock Exchange, tidak mungkin PT Telkom menggunakan software bajakan.

Mengapa Virus lebih berkembang di Windows di Linux?

Waktu saya PSG (Pembelajaran Sistem Ganda) di sebbuah pabrik, saya dan teman saya mendapatkan tugas utuk menghilangkan seabrek viru dengan mengganti anti virus yang lama. Di pabrik tersebut ada sekitar 10-15 PC.

Pertanyaan yang sering saya terima adalah Mengapa sudah di instal antivirus, virusnya tetap masih ada terus.

Jawabannya sebenarnya sangat simple Virus sangat mudah berkembang di windows karena Windows sudah banyak yang pakai jadi pembuat virus tentu saja ingin ketenaran, semakin banyak yang terinfeksi maka akan semakin tenar si pembuat virus. (contoh kasus virus sandra dewi, michael angelo) dll.

Berbeda di Linux, Varian linux terlalu banyak dan cepat berkembang (Ubuntu, Fedora, Mandriva, Redhat) dll sehingga capek membuat virus per distro.

Beberapa hal lain yang menyebabkan Virus sulit menyebar di Linux :


  • Disini saya mengambil contoh Distro Ubuntu, sekarang di Ubuntu selain kemudahan securitynya juga bagus, user sehari-hari bekerja bisa menggunakan sudo tanpa harus login sebagai root, jadi user bisa bekerja dengan aman.
  • Berbagai distro sekarang juga setiap default installnya sudah menutup port-port yang tidak penting sehingga celah-celah untuk ditembus semakin susah. Dan masih banyak hal-hal lainnya

Dengan menggunakan Linux, kita sudah secara efektif memblokir berbagai macam virus / trojan / spyware. Kita jadi bisa bekerja dengan tenang tanpa perlu memusingkan soal virus lagi. Sangat menyenangkan bukan ?

Tapi… masih ada tapinya… masalah migrasi linux di Instansi Pemerintah tidak semudah yang kita bayangkan.